Giliyang Pulau Keajaiban
Oleh: Nor Atis, RA
Keajaiban bukan langsung berarti sesuatu mengandung keunikan yang tampak dari permukaan bumi. Namu, kejaiban terasa uniklagi apabila hal tersebut tak dapat ditangkap oleh panca indra. Dunia memang penuh dengan sesuatu yang unik serta menakjubkan. Akan tetapi, keajaiban yang dikandungnya mayoritas bias dirasa dengan panca indra. Padahal masih banyak keajaiban dan keunikan yang belum tampak.
Benarkah Giliyang mengandung keajaiban serta keunikan ?. tentu jawabannya adalah Benar. Lantas percayakah anda ?. pulau Giliyang memang termasuk pulau yang masih belum dikategorikan Pulau akan tetapi, Daratan terpencil. Namun, maskipun daratan terpencil Giliyang katika kita melihat keadaan pulau Giliyang pada realitasnya. Memanglah benar bahwa Giliyang penuh dengan keajaiban dan keunikan sampai pada suatu hari pemerintah Kabupaten Sumenep mengatakan “ Giliyang patut dibangun sebagai tempat wiasata kesehatan “. Ucapan itu muncul ketika Giliyang diketahui terdapat Ogsigen 2,15 %.
Pada awalnya Giliyang disebut sebagai pulau kahinaan, satu contoh; Airnya asin, tanahnya gelap, pekat, bikin kulit gerrah dll. Dengan keadaan yang seperti itu banyak para pendatang yang kurang kerasan untuk tinggal lam – lama di pulau tersebut. Namun, semua itu hanyalah masa silam yang merupakan sejarah maskipun benar apa adanya. Sungguh tak disangka kehinaan yang dulu menggrogoti pulau Giliyang sekarang sudah sirnah tampa dibasni. Dengan demikian dan ditemukan Ogsigen di Giliyang, pulau tersebut penuh pujian dan menjadi lirikan pemarintah yang tidak hanya pemerintah daerah akan tetapi, pemerintah pusatpun melirik.
Keajaiban saat ini berbalik fakta menjadi sinar bagi pulau Giliyang tersebut. Akan tetapi, keajaiban serta keunikan yang terkandung digiliyang akan terasa sia- sia jika yang menhuni hanya mereka yang awaam, Giliyang saat ini butuh SDM yang mateng terutama pemudanya sebagai pengelolah dan pengembang potensi yang ada. Serta menurutku akan sangat bermamfaat bila yang menepati adalah mereka yang berpengetahuan dan berintlektual tinggi, lagi – lagi para pemudanya.
Maka, tidak ada rasa sungkan dan malu untuk mengatakan Giliyang adalah pulau terpuji dan menjadi lirikan pemerintah. Bahkan Gubernur Jawa Timur Pak Karwo bilang “ andai Masyarakat Giliyang dapat mengelolah terhadap kandungan dan potensi yang ada pada pulau Giliyang, maka dapat dipastikan pulau Giliyang akan penuh dengan limpahan kekayaan “. Apabilah sudah waktunya mereka yang menuntut ilmu pengetahuan d Perguruan Tinggi.
Ahmad Zuhdi Zuhud salah satu wartaawan Jawa Post Radar Madura yang pernah singgi dan menginjakkan kakinya d pulau Giliyang, dalam rangkamengalisis tentang keadaan pulau Giliyang. Hasil dari Risetnya di terbitkan dikoran Radar Madura, Jum’at 10 Mei 2013 yang lalu. Ahmad Zuhdi mengatakan “ Akhir – akhir ini pulau Giliyang menjadi Primadona. Pulau yang menjadi bagian dari Kec. Dungkek ini disebut – sebut memiliki kadar Ogsigen sangat baik “. Ucapnya. Hal itulah yang mendorong sejumlah kalangan mulai dari Pemerintah, pengusaha, hingga prektis kesehatan tertarik untuk berkunjung dan mengelola pulau Giliyang.
Ogsigen, ya. Seperti yang sudah dipaparkan Ahmad Zuhdi, itulah keajaiban dan keunikan kandungan Alam Pulau Giliyang. Keajaiban tersebut merupakan mutiara tersendiri bagi siapapun yang kunjungan ke pulau Giliyang, dan menjadi suatu kebanggaan untuk Masyarakat Giliyang sendiri.
Dusun Asem dan Desa Banra’as merupakan bagian pulau Giliyang yang mengandung 2,15 % kadar Ogsigen. Dan mayoritas Masyarakat yang dekat dengan tempat dimana Ogsigen berada rata – rata segar dan sehat hingga Usia 175 Tahun. Hal ini bedasarkan hasil Riset Ahmad Zuhdi. (Red).
Cuman, sampai saat ini keajaiban dan keunikan yang terdapat di Pulau Giliyang hanya dijadikan sebatas tontonan dan menjadi perbincangan belak di Masyarakat tersebut. Hal ini mungkin merupakan kebolongan dan kelalaian untuk mengemas serta mengelolah. Dan salah satu sebabnya pula karena rata – rata Masyarakatnya terlalu awam maskipun banyak malanjutkan studinya keberbagai Perguruan Tinggi. Sempat mantan Kepala Desa mengatakan “ Apabila saya terpilih dan masih dipercaya oleh Masyarakat untuk memimpin maka kekayaan Alam tersebut akan dikelola sebaikmungkin supaya Masyarakat bisa menikmatinya. Ucapnya. Namun beliau sudah menjadi mantan.
Harapan dari Kami pada Kepala Desa Giliyang yang Terpilih dan dipercaya oleh Masyarakat supaya menjaga, merawat, dan bias mengelola kadar Alam yang menjadi lirikan Dunia. Dan juga kami berharap terhadap pemuda – pemuda Giliyang untuk tidak Stak-nan dalam mengejar impian dan mewujudkan Giliyang menjadi sebuah kepulauan wisata kesehatan Dunia. Amin.!
Salam berjuang menuju perubahan yang lebih baik.
Gapura, Sabtu malam 11 Mei 2013
Nor Atis, RA
Santri dan Siswa kelas III MA Nasi’atul Muta’allimin
Gapura Timur Gapura Sumenep
Tidak ada komentar:
Posting Komentar